Beberapa sahabat minta pendapat saya ttg apa yg terjadi di Palu sehingga begitu memilukan.
DiLULUHkan gelombang air dari laut, di atas diLANTAKkan oleh "Likuifaksi" hingga area sekitar 1.25 KM2 beserta bangunan diatasnya dilumat roboh dan sebagian nyaris tenggelam.
Sungguh saya tak punya pengetahuan untuk menjelaskannya. Tak ada ilmu saya atas itu kecuali sedikiiit saja.
Namun karena pertanyaan2x itu, saya mendapat hikmah.
Apa yg sedikiiiit saya punya, saya coba gali & tanyakan pada ahlinya.
Dengan sedikit mengabaikan berita "cari uang &/ dukungan" didunia maya, Saya explore apa yg mungkin bisa menjawab atau melengkapinya. Hingga saya berhenti ke sebuah Portal milik negara yang sepengetahuan saya, Portal ini pernah menjadi rujukan 23 negara setelah di resmikan penggunaannya pada 2008 lalu.
Saya amati dengan seksama, saya perhatikan kronologi kejadiannya. Hasilnya, saya kembali tanyakan pada ahlinya.
Jawabannya nyaris seperti prakiraan yang ada dibenak saya.
Palu, diluluhkan Tunami imbas 2 gempa yg terjadi diarea atasnya, Dan dilantakkan akibat 1 gempa yang terjadi di salah satu bukitnya.
Bak kotak pasir yang dibawahnya mengandung air, di Hoyok-Hoyok (diguncang maju-mundur), air menekan keatas & lumpur naik kepermukaan, tanah berubah menjadi lembek dan bangunan kehilangan pijakan, roboh & sebagian tertelan.
Hukum gerak air yg selalu menuju ke temoat yg lebih rendah, membuat kerusakan yg ditibulkan semakin parah.
Begitulah kira2x bahasa "hipotesa" tukang ketok karat kapal ini menerangkannya.
Yg jelas.... ini pelajaran berharga.... sangat2x berharga.
Dan berharap pemimpin negeri ini aware lalu memperbaiki kekurangnnya.
Agar kelak, korban akibat bencana, meski tak terhindari, namun bisa diminimalisir jatuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar